Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

MEROKOK MEMBUNUHMU

Gambar
PERINGATAN PEMERINTAH : MEROKOK MEMBUNUHMU Merokok dan permasalahannya , memang sangat kompleks dan tak akan habis-habisnya kalau dikupas. Di satu sisi , Pemerintah ingin menyehatkan masyarakat, salah satunya adalah dengan cara menghentikan kebiasaan merokok yang sudah berurat berakar dalam kehidupan masyarakat. Dahulu dalam setiap bungkus rokok yang beredar di pasaran selalu ditulisi :    peringatan pemerintah : Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Mungkin karena peringatan tersebut dianggap kurang berhasil, akhir-akhir ini bahkan lebih serem lagi dengan peringatan pemerintah : Rokok membunuhmu . Plus gambar-gambar yang serem seperti tengkorak atau foto organ yang sakit akibat pengaruh rokok. Pengalaman di lapangan, ternyata peringatan plus gambar serem ini juga sempat berpengaruh terhadap pengguna rokok ( ada yang ingin rokok tanpa gambar seperti dulu. katanya gambarnya serem ) Tentang efektifitasnya, saya kurang t

STRES DAN KEBIASAAN MEROKOK

SOLUSI BAGI PEROKOK AGAR TIDAK STRES ADALAH DENGAN BERHENTI TOTAL DARI KEBIASAAN MEROKOK… TIDAK PERCAYA ? SILAHKAN DIBACA STUDI BERIKUT INI. DETIK HEALTH PADA DETIK.COM TGL. 10/4/2014 Oxford, Bagi sebagian orang, merokok adalah cara ampuh untuk meredakan stres yang mereka rasakan. Padahal sebenarnya, jika ingin terbebas dari masalah yang benar adalah berhenti sepenuhnya dari kebiasaan merokok. Nah! Bahkan hasil review yang dilakukan sekelompok peneliti dari University of Oxford tersebut mengatakan manfaat berhenti merokok terhadap perbaikan mood serta kesehatan mental itu sama besarnya dengan mengonsumsi obat antidepresan. Untuk keperluan studi ini, peneliti me-review data dari 26 studi tentang berhenti merokok. Beberapa di antaranya khusus menyorot pasien dengan gangguan kejiwaan. Dan peneliti mencatat rata-rata partisipan sanggup menghabiskan 20 batang rokok perharinya. Kesemua partisipan diminta untuk berhenti merokok selama studi berlangsung. Kemudian peneliti