MEROKOK MEMBUNUHMU

PERINGATAN PEMERINTAH : MEROKOK MEMBUNUHMU

Merokok dan permasalahannya, memang sangat kompleks dan tak akan habis-habisnya kalau dikupas.

Di satu sisi, Pemerintah ingin menyehatkan masyarakat, salah satunya adalah dengan cara menghentikan kebiasaan merokok yang sudah berurat berakar dalam kehidupan masyarakat. Dahulu dalam setiap bungkus rokok yang beredar di pasaran selalu ditulisi : 
 peringatan pemerintah : Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Mungkin karena peringatan tersebut dianggap kurang berhasil, akhir-akhir ini bahkan lebih serem lagi dengan peringatan pemerintah : Rokok membunuhmu. Plus gambar-gambar yang serem seperti tengkorak atau foto organ yang sakit akibat pengaruh rokok.

Pengalaman di lapangan, ternyata peringatan plus gambar serem ini juga sempat berpengaruh terhadap pengguna rokok ( ada yang ingin rokok tanpa gambar seperti dulu. katanya gambarnya serem ) Tentang efektifitasnya, saya kurang tahu karena pengguna rokok yang "aktif" dan ingin tetap enjoy dalam menikmati rokok, biasanya punya tempat rokok sendiri. Rokok kesukaannya yang bergambar serem tersebut, diambil isinya saja, kemudian bungkusnya dibuang. Namun apapun hasilnya di lapangan, saya tetap angkat jempol, setidaknya pemerintah sudah berusaha mengingatkan. Kalau ada yang bilang, " merokok mati, nggak merokok juga mati" ya terserah saja, Mau sehat atau tidak adalah pilihan kita masing-masing. Mau mati sebagai pesakitan karena rokok atau tidak itu juga pilihan kita masing-masing. Semua keputusan punya konsekuensi masing-masing. Aku masih ingat, tetanggaku meninggal karena paru-parunya bermasalah. Beliau termasuk perokok aktif selama puluhan tahun. Per hari menghabiskan sekitar 2 bungkus rokok. Beliau meninggal setelah tersiksa berbulan-bulan, ternyata paru-parunya gosong. Hi... serem. 
 

Di sisi lain, pemerintah tak mungkin serta merta menutup pabrik rokok dan melarang petani untuk menanam tembakau atau cengkeh. Lha wong prosesnya sudah terjadi selama ratusan tahun. Lalu bagaimana mereka yang hidupnya sudah tergantung di bisnis rokok ini ? Bukankah pabrik rokok ada karena ada konsumennya ? Terlepas dari kenyataan bahwa dari rokoklah pemerintah mendapat pemasukan pajak yang besar atau rokok merupakan sponsor dari event-event yang besar di negara ini, maka peringatan untuk menghentikan kebisaan merokok di masyarakat ini sudah termasuk usaha yang baik dari pemerintah untuk menyehatkan masyarakat. Masalah keberhasilannya, tentunya pasti butuh waktu yang lama karena sangat sulit menghentikan kebiasaan yang sudah berurat berakar dalam masyarakat selama bertahun-tahun.

Hubungan antara keberadaan pabrik rokok dengan perokok adalah berbanding lurus. Semakin banyak perokok, akan makin banyak pabrik rokok. Semakin sedikit perokok, akan makin sedikit pula pabrik rokoknya.

Dengan usaha yang konsisten dan berkesinambungan, baik dari para perokok maupun pemerintah, maka usaha ini pasti berhasil. Jumlah perokok akan semakin berkurang secara significant, diikuti dengan makin menurunnya jumlah pabrik rokok dan orang-orang  yang hidupnya bergantung pada keberadaan pabrik rokok.

Maaf, bila ada yang tak setuju. Semuanya untuk direnungkan.
Agus Prihandono
   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRES DAN KEBIASAAN MEROKOK

CARA BERHENTI MEROKOK